DNS atau Domain Name System adalah suatu metode untuk mengubah IP Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Dengan begitu DNS memudahkan kita dalam mengingat suatu alamat tersebut.
-IP : 192.168.31.1
-Domain: linux.edu
Instalasi
Untuk instalasi DNS Server kita akan menggunakan packet/software bind (Berkeley Internet Name Domain). Pada Debian dan Ubuntu yang versi baru saat ini, bind sudah sampai pada versi yang ke 9. Cara instalsi pada OS debian, masukkan command berikut.
#apt-get install bind9
Untuk yang menggunakan OS Ubuntu Server, perbedaannya cuma ada pada cara memanggilnya saja. “apt-get install” menjadi “sudo apt-get install”.Konfigurasi
Untuk DNS kita harus mengkonfigurasi empat file terlebih dahulu. Empat file di antaranya yaitu file named.conf, file forward, file reverse, dan file resolv.conf.
Untuk masuk ke konfigurasi pertama yaitu file named.conf, ketik command
#nano /etc/bind/named.conf
File ini digunakan untuk menentukan zona domain. Yang dimaksud dengan zona domain yaitu mengatur tempat file forward dan reverse. Untuk yang menggunakan debian 6 (Squeeze) jangan terkejut dulu, jika isi dari file named.conf tidak terdapat script konfigurasi zona domain. Untuk Debian 6 script tersebut berada pada file named.conf.default-zones. File tersebut tidak perlu dirubah menjadi named.conf, tetapi langsung edit saja file tersebut. Karena file tersebut sudah di panggil secara otomatis oleh file named.conf. Ubah script berikutzone “localhost” {
type master;
file “/etc/bind/db.local”;
};
zone “127-in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/db.127”;
};
Menjadi seperti script di bawah ini.type master;
file “/etc/bind/db.local”;
};
zone “127-in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/db.127”;
};
zone “linux.edu” {
type master;
file “/etc/bind/linux.db”;
};
zone “31.168.192-in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/192.db”;
};
Konfigurasi file pertama telah selesai.type master;
file “/etc/bind/linux.db”;
};
zone “31.168.192-in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/192.db”;
};
Selanjutnya kita masuk pada file forward. Untuk membuat file forward kita tidak perlu mengetik script tersebut dari awal, karena kita tinggal menggandakan file “db.local”. Cara untuk menggandakannya masukkan command berikut.
#cp /etc/bind/db.local /etc/bind/linux.db
Langkah berikutnya edit file “linux.db”. Seperti biasa, untuk masuk ke file linux.db masukkan command berikut.#nano /etc/bind/linux.db
Ubah script tersebut menjadi seperti di bawah ini.;
; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA linux.edu. root.server.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200; Expire
604800 ); Negative Cache TTL
;
@ IN NS linux.edu
@ IN A 192.168.31.1
www IN A 192.168.31.1
Setelah itu konfigurasi file reverse. Caranya sama dengan kita mengubah file forward. Salin dulu file “db.127” menjadi “192.db”.; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA linux.edu. root.server.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200; Expire
604800 ); Negative Cache TTL
;
@ IN NS linux.edu
@ IN A 192.168.31.1
www IN A 192.168.31.1
#cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/192.db
Jika file reverse sudah tersalin, ubah file “192.db” tersebut menjadi sepeerti di bawah ini.;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA linux.edu. root.server.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200; Expire
604800 ); Negative Cache TTL
;
@ IN NS linux.edu
1 IN PTR linux.edu
Sekarang file terakhir, yaitu file “resolv.conf”. Masukkan command berikut.; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA linux.edu. root.server.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200; Expire
604800 ); Negative Cache TTL
;
@ IN NS linux.edu
1 IN PTR linux.edu
#nano /etc/resolv.conf
Lalu buat script berikut.domain linux.edu
search linux.edu
nameserver 192.168.31.1
Langkah terakhir, restart bind dengan menggunakan command di bawah ini.search linux.edu
nameserver 192.168.31.1
#/etc/init.d/bind9 restart
PengujianSaatnya kita menguji DNS kita. Caranya masukkan command dengan format “nslookup [ip/domain]” seperti contoh di bawah ini.
#nslookup 192.168.31.1
Server: 192.168.31.1
Address: 192.168.31.1#53
1.31.168.192.in-addr.arpa name = linux.edu.
Server: 192.168.31.1
Address: 192.168.31.1#53
1.31.168.192.in-addr.arpa name = linux.edu.
#nslookup linux.edu
Server: 192.168.31.1
Address: 192.168.31.1#53
Name: linux.edu
Address: 192.168.31.1
Server: 192.168.31.1
Address: 192.168.31.1#53
Name: linux.edu
Address: 192.168.31.1
0 komentar:
Posting Komentar